Menurut Brotowidjoyo
(195:8-9), Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara
menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau
tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Ciri-ciri karangan
ilmiah :
1. Objektif,
pembahasan suatu hasil penelitian sesuai
dengan yang diteliti.
2. Tidak
emotif, tidak persuasif dan tidak argumentatif
3. Sistematis,
artinya mengikuti pola pengembangan tertentu
4. Netral,
artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu
5. Tidak
melebih-lebihkan
6. Cepat,
dan cermat
Macam-Macam Karangan
Ilmiah:
1. Makalah
adalah karya tulis ilmiah yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan
masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif.. Makalah
menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah
adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana.
2. Kertas
kerja merupakan karangan ilmiah yang analisis dalam kertas kerja lebih mendalam
di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan
dalam suatu seminar atau lokakarya. tujuan utanmanya adalah untuk
dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
3. Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan)
maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
4. Tesis,
adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan
mengungkapkan pengetahuan yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis
ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan
kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori
yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi.
Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa
dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya.
Contoh Karya Ilmiah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, persaingan dunia bisnis
semakin bebas dan ketat. Perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam kasus ini
perusahaan dituntut harus mampu meningkatkan kinerjannya yang sangat tergantung
dari manajemennya dalam mengelola keuangan dan melaksanakan aktivitas
perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, pihak manajemen
perusahaan dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya agar
mampu mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perusahaan juga
perlu memperhatikan kinerja keuangannya dalam mencapai tujuan, dimana kinerja
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan itu
sendiri. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan pada semua jenis
perusahaan guna mendapatkan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
manajemen perusahaan. Salah satunya dapat digunakan dalam perusahaan yang
bergerak di dalam industri telekomunikasi.
Dalam era globalisasi, industri
telekomunikasi merupakan salah satu industri yang memiliki pangsa pasar yang
besar di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Dengan telekomunikasi, semua
orang dapat bertemu dan berbicara saat itu juga tanpa harus bertemu langsung.
Bahkan sekarang telah ada layanan chating dan video call yang membuat orang
dapat tanpa melihat siapa lawan bicara dan dimana lawan bicara itu berada. Di
Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi cenderung
berkembang dengan cepat contohnya seperti PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT.
Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.
PT. Telekomuniaksi Indonesia, Tbk
merupakan pemain besar dalam bidang industri telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia memiliki banyak
produk dan layanan yang telah di terima masyarakat luas, seperti kartu As,
Kartu Hallo, Kartu Simpati, Speedy, dll. PT. Telekomunikasi Indonesia juga
merupakan perusahaan yang sangat sukses dan berkembang pesat dari tahun ke
tahun. Terbukti dengan pencapaiannya meraih banyak penghargaan di tahun 2011.
PT. Indosat, Tbk juga tidak kalah
suksesnya dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, terbukti dengan banyaknya
penghargaan pada tahun 2006 sampai dengan 2014.
Dari awal berdirinya pada tahun 1967 Indosat kini menjadi salah satu
provider yang paling diminati masyarakat dan terus berkomitmen menjadi pilihan
yang disukai pelanggan untuk semua kebutuhan informasi dan komunikasi.
Demikian pula PT. XL Axiata, Tbk
yang sejak berdirinya pada tahun 1996, XL saat ini adalah penyedia layanan
seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi
pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat
(Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat
optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan
telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di
Indonesia. Dan terbukti Sepanjang tahun 2013, XL menerima banyak penghargaan
sebagai bukti pengakuan dari berbagai kalangan.
Karena PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk, PT. Indosat, Tbk, dan PT. XL Axiata, Tbk merupakan perusahaan
yang besar, maka diperlukan suatu media untuk mengukur dan menghitung kinerja
keuangan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu diperlukan pengukuran kinerja
berdasarkan laba per saham (earning per share), tingkat pertumbuhan laba
(earning grow), dan tingkat pengembalian (rate of return).
Namun rasanya media itu saja
tidaklah cukup karena pengukuran berdasarkan rasio saja tidak cukup dan tidak
dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode
tertentu. Untuk itu diperlukan alat ukur untuk mendorong aktifitas atau
strategi yang menambah nilai ekonomis (value added activities) dan menghapuskan
aktifitas yang merusak nilai (non-value added activities).
Alat untuk menganalisa laporan keuangan
perusahaan yang biasa lazim dipakai adalah analisis rasio finansial yang
terdidri atas rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktifitas, dan rasio
profitabilitas. Penggunaan alat analisis rasio finansial ini kurang memuaskan
pihak ke tiga yaitu para investor dan para penyandang dana (kreditur dan
pemegang saham). Dengan analisis tersebut pihak manajeman belum cukup untuk
mengetahui nilai tambah dari perusahaannya. Sedangkan untuk para penyandang
dana belum memiliki keyakinan, apakah akan mendatangkan hasil yang diharapkan
atau tidak. Untuk melengkapi dan memperbaiki kelemahan dari analisis rasio,
maka muncullah pendekatan baru yang disebut dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). EVA adalah
suatu sistem manajemen keuangan untuk mrngukur laba ekonomi dalam suatu
perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercapa jika
perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (Operating cost) dan Biaya Modal. (Rudianto.2006). Konsep EVA
mempunyai prinsip bahwa manajemen diukur berdasarkan nilai tambah ekonomis yang
diciptakan selama periode tertentu (Husnan &Pudjiastuti,2006)
Dalam penelitian ini penelitian
melakukan penelitian pada PT.
Telekomunikasi Indonesia,Tbk , PT. Indosat,Tbk dan PT. XL axiata, Tbk Sebagai
perusahaan besar yang bergerak di bidang telekomunikasi di Indonesia. Peneliti
mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) dimana EVA
sebagai pengukur kinerja dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai tambah. Metode ini juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang dapat memberikan pengembalian lebih
tinggi dari biaya modalnya. Selain itu
EVA merupakan pengukur kinerja yang memuat total faktor kinerja semua unsur
dalam laporan rugi / laba dan neraca perusahaan.
Adanya Economic Value Added menjadi
relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (Value) karena EVA adalah
ukuran nilai tambah ekonomis yang di hasilkan oleh perusahaan sebagai akibat
dari aktivitas atau strategi manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik
perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) aktifitas yang menambah nilai
dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai tambah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk , PT. Indosat Tbk dan PT. XL
Axiata Tbk diukur
dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA)?
2. Manakah
yang lebih baik kinerja keuangannya antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk , PT. Indosat Tbk , dan PT. XL Axiata
Tbk apabila diukur dengan metode EVA?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui
kinerja manajemen perusahaan periode 2010-2014 dengan pendekatan metode
Economic Value Added.
2. Mengetahui
manakah kinerja keuangan yang lebih baik antara PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk , PT. Indosat ,Tbk dan PT. XL Axiata ,Tbk
apabila diukur dengan Metode EVA.
1.4 Batasan Penelitian
Dalam penulisan ilmiah ini penulis
membatasi masalah hanya pada pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan
pendekatan metode Economic Value Added. Penulis meneliti informasi keuangan tahunan
perusahaan yang berupa neraca dan laporan rugi laba selama periode 2010-2014.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi
ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
keilmuan dan merupakan salah satu penerapan tentang metode EVA.
2. Bagi
peneliti
Penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang didapat
selama perkuliahan dan sebagai wacana untuk menambah penelitian dengan metode
EVA.
3. Bagi
pihak lain
Sebagai bahan acuan serta pertimbangan selanjutnya
bahwa bukan hanya pendekatan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan, tetapi dengan metode EVA pun bisa diketahui kinerja suatu
perusahaan.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Objek
Penelitian
Perusahaan
yang diteliti adalah perusahaan industri pangan PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk , PT. Indosat ,Tbk dan PT. XL Axiata ,Tbk .
1.6.2 Data
/ Variabel
Data
penelitian ini berupa informasi keuangan, yaitu Neraca dan Laporan Rugi Laba
perusahaan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Data yang diperlukan dalam
perhitungan Economic Value Added yaitu
EAT, Biaya, Bunga, Modal kerja, Modal yang diinvestasikan, Biaya Modal,
Ekuitas, Harga saham, dan Capital Charge.
1.6.3 Metode
Pengumpulan Data
Data
yang dikumpulkan dan digunakan oleh penulis berasal dari sumber data sekunder,
yaitu studi pustaka. Dalam penelitian ini penulis mengunduh dokumen berupa
laporan keuangan tahunan perusahaan secara online melalui http://www.idx.co.id.
1.6.4 Alat
Analisa yang digunakan
Economic Value Added (EVA)
atau Nilai Tambah Ekonomis merupakan salah satu metode yang digunakan sebagai
pengukur kinerja (Indikator) perusahaan yang dapat menentukan hasil baik
buruknya keadaan sebuah perusahaan serta menilai prestasi yang telah dicapai
perusahaan.
Adapun
kriteria penilaian kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan Metode EVA
adalah sebagai berikut :
a. Jika
nilai EVA positif, maka perusahaan memiliki nilai tambah ekonomis.
b. Jika
nilai EVA negatif, maka tidak terjadi nilai tambah pada perusahaan atau dapat
dikatakan terjadi perusakan nilai.
c. Jika
nilai EVA = 0 (nol), maka tidak terjadi proses pertambahan nilai ekonomis pada
perusahaan atau dapat dikatakan bahwa semua laba perusahaan digunakan untu
melunasi kewajibannya kepada kreditur dan pemegang saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar